Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan, dengan dioperasikannya dua PLTS dengan kapasitas masing-masing 1 MW di Karangasem dan Bangli serta akan dioperasikannya PLTS dengan kapasitas yang sama di Pulau Sumbawa, pada April mendatang.”Tiga proyek ini adalah yang yang sementara terbesar di Indonesia, akhir tahun atau tahun depan harus bisa dipecahkan rekornya 5 MW, 10 MW bahkan 50 MW,”kata dia di Denpasar, Bali, Senin 25 Februari 2013.
Menurut dia, dengan kondisi pasokan listrik nasional yang setiap tahunnya mengalami pertumbuhan yang pesat namun disisi lain harga bahan bakar minyak (BBM) yang selama ini mendominasi sebgai bahan bakar pemabngkit listrik semakin mahal maka pengembangan energi baru terbarukan untuk listrik harus didorong dengan serius.”Listrik yang menggunakan BBM 40 sen per kwh, karena harus impor BBM nya sedangkan dari matahari harganya setengahnya,”ungkap Jero. Sedangkan matahari, sambung dia, setiap hari terus memancarkan sinarnya. “Kalau matahari, paling lambat Jam7 pagi sudah ada di halaman kita, selama ini kita selalu mengabaikannya padahal potensinyakira-kira 50000 MW, minyak semakin mahal, tidak ada jalan lain selain menggunakan energi baru terbarukan,”kata dia.
Sementara itu, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE), Rida Mulyana memaparkan, selama kurun waktu 2012 KESDM melalui Direktorat Jenderal EBTKE, telah membangun PLTS dengan kapasitas hampir 4,8 MW yang tersebar di 117 dan juga telah mendapatkan sertifikasi layak operasi yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan.
Pembangunan tenaga listrik energi terbarukan berbasis tenaga surya ini, lanjut Rida, merupakan salah satu usaha pemerintah dalam menekan subsidi energi khusunya listrik melalui program diversifikasi energi yang awalnya banyak daerah yang belum terjangkau oleh pembangkit listrik PLN, menggunakan pembangkitlistrik tenaga diesel digantikan dengan PLTS. “Ini juga upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca atau polusi melalui pemanfaatan energi baru terbarukan,”tegasnya.
Terkait dengan energi baru terbarukan jenis lainnya, Jero menjelaskan, pihaknya juga tengah gencar mendrong pengembangan pembangkit listrik tenaga air (PLTP), panas bumi (PLTP), biomassa, angin dan arus laut.”Potensi energi air Indonesia 75000 MW, tapi pemanfaatannya belum maksimal,”pungkas Jero. (ferial)